Page 10 - emodul_bindo1
P. 10

Teks Eksplanasi
                                         Kunang-kunang yang Perlahan Menghilang

                      Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Bioscience menyatakan kuang-kunang  menghadapi
               ancaman kepunahan. Ada  beberapa faktor  yang menyebabkan serangga ini terancam punah.
                      Penyebab  pertama  kepunahan kuang-kunang  adalah hilangnya habitat hidup kunang-kunang.
               Kunang-kunang menderita karena habitat yang menjadi tempat   untuk menyelesaikan siklus hidupnya telah
               menghilang. Misalnya, kunang-kunang  Malaysia (Pteroptyx tener) , yang   terkenal karena panjangnya,
               harus  kehilangan  habitatnya  untuk berkembang biak di kawasan bakau  karena di konversi menjadi
               perkebunan  sakit dan pertanian budidaya.
                      Dalam penelitian lain juga disebutkan bahwa polusi cahaya menjadi penyebab kedua terbesar
               punahnya kunang-kunang. Penggunaan  cahaya buatan pada   malam hari, yang semakin marak selama
               seabad terakhir,  adalah ancaman  paling serius kedua bagi kunang-kunang. Banyak  kunang-kunang
               mengandalkan bioluminescence, reaksi kimia di dalam tubub  mereka yang memungkinkan untuk menyala
               saat  menemukan dan menarik  pasangan. Banyaknya cahaya  buatan dapat mengganggu  fase ini.
                      Penelitian  juga mencatat, tingkat kecerahan di bumi mengalami  peningkatan sebesar  23 persen.
               Selain itu, Avalon Owens, seorang kandidat  PhD dalam biologi di Universitas Tufts, menyampaikan bahwa
               polusi cahaya benar-benar mengacaukan ritual  kawin kunang-kunang yang berdampak kepada  generasi
               kunang-kunang.
                      Penggunaan insektisida juga berperan dalam penurunan populasi kunang-kunang. Profesor  biologi
               dari  Universitas  Sussex, Dave   Goulson mengatakan hilangnya habitat menjadi faktor  paling utama yang
               mendorong  kepunahan  kunang-kunang, sedangkan pestisida  adalah faktor  sekunder   yang tidak bisa di
               kesampingkan.
                      Selain tiga  faktor itu, pariwisata juga memicu kepunahan  kuang-kunag. Di Jepang, Taiwan, dan
               Malaysia misalnya, meningkatnya angka wisatawan yang  mencapai 200  ribu  pengunjung  membuat
               populasi kunang-kunang menurun. Di Thailand, peneliti juga mengatakan bahwa lalu lintas perahu motor
               di sepanjang sungai bakau telah menumbangkan pohon dan mengikis tepi sungai dan  menghancurkan
               habitat kunang-kunang. Sementara  spesies  yang tidak dapat  terbang di injak-injak oleh wisatawan di
               Calorina Utara  dan Nanacampila  di Meksiko.

                  Bandingkanlah informasi yang terdapat pada  teks laporan hasil observasi “Kunang-kunang” dengan
               informasi “Kunang-kunang  yang perlahan menghilang”. Gunakanlah pengatur  grafis berikut untuk
               membandingkan infromasi pada kedua teks tersebut. Perhatikan contoh di bawah ini!
                             Tabel Perbandingan antara infromasi pada LHO dan Teks Eksplanasi
                 Informasi pada  Teks LHO “Kunang-kunang”        Informasi pendukung pada teks “ Kunang-
                                                                    Kunang yang Perlahan Menghilang”
                Kunang-kunang hidup di tempat-tempat  lembab,  ..kunang-kunang Malaysia (Pteroptyxtener),
                seperti rawa-rawa, hutan bakau, dan daerah yang  yang trekenal karena  panjangnya, harus
                dipenuhi pepohonan. (Paragraf 2)               kehilangan habitatnya untuk berkembang biak
                                                               di kawasan bakau...(Paragraf 2)

                 Makna Kata
                    Salah  satu ciri bahasa yang digunakan dalam laporan hasil observasi adalah bahasa ilmiah. Hal ini
            tidak lepas dari laporan hasil observasi yang termasuk ke dalam teks ilmiah. Untuk  memahami arti kata-kata
            ilmiah yang  jarang  digunakan dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat  menggunakan  cara-cara berikut.
                1.  Makna atau arti kata sering kali dijelaskan secara langsung atau tersurat dalam teks.
                    Contoh:  Belalang  anggrek merupakan predator   polifagus atau pemakan beberapa jenis mangsa.
                2.  Makna atau arti kata dapat kita temukan dari penjelasan secara tidak langsung  dalam teks.
                    Contoh: Tonggeret termasuk hewan  herbivora. Tonggeret dewasa mengisap sari makanan  dari batang
                    pohon menggunakan mulutnya yang seperti jarum. Saat masih berbentuk nimfa, tonggeret mengisap
                    cairan dari akar pohon untuk bertahan hidup.
                           Dari teks tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa herbivora berarti hewan yang  memakan
                    tumbuhan atau bagian tumbuhan.
                3.  Makna atau  arti kata  dapat kita dapatkan dengan menggunakan petunjuk visual yang terdapat dalam
                    teks.
                4.  Kalian juga dapat menggunakan kamus, ensiklopedia, atau tesaurus, baik dalam bentuk cetak maupun
                    daring  untuk mencari makna atau arti kata.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15